By admin
31.10.25

Kolaborasi Hulu Migas dan Daerah Penghasil Migas Dukung Peningkatan Lifting dan Pembangunan Daerah

Foto bersama dalam acara Upstream Oil & Gas Executive Meeting 2025/IST

MAHAKAM – SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kalimantan dan Sulawesi menggelar Upstream Oil & Gas Executive Meeting 2025 di Yogyakarta dengan tema “Kolaborasi Hulu Migas dan Daerah Penghasil Migas Untuk Peningkatan Lifting dan Pembangunan Daerah”.

Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri hulu migas, guna mempercepat eksplorasi dan produksi migas secara berkelanjutan.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, membuka acara yang turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Gubernur Kalimantan Timur Dr. H. Rudi Mas’ud, Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Zainal A Paliwang, serta Kepala Perwakilan Kalsul, Azhari Idris. Para Bupati, Wali Kota, dan pemangku kepentingan dari daerah penghasil migas juga hadir dalam kesempatan ini.

Dalam sambutannya, Eka Bhayu Setta menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pejabat daerah yang mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung target produksi migas nasional. “Kehadiran ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan industri hulu migas sangat penting untuk memastikan target produksi migas tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, dalam keynote speech, Nanang Abdul Manaf, Staf Khusus Menteri ESDM, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target Swasembada Energi dan ketahanan energi nasional.

Menurutnya, peningkatan lifting migas dan pengembangan infrastruktur energi menjadi tantangan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mendukung pencapaian target energi terbarukan 23% pada 2025, serta Net Zero Emission pada 2060. Nanang juga menyoroti upaya pemerintah untuk mereaktivasi sumur idle sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan produksi migas nasional.

Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Idris, mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat komunikasi antara para pemangku kepentingan daerah dan industri hulu migas.

“Forum ini sangat berguna untuk meng-update informasi terkait kondisi industri hulu migas dan memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi, seperti perizinan, kepastian hukum, serta faktor pendukung lainnya,” kata Azhari.

Azhari menambahkan, wilayah Kalsul saat ini mengelola 46 wilayah kerja eksplorasi dan produksi yang dikelola oleh KKKS, dengan kontribusi signifikan terhadap lifting gas (30%) dan lifting minyak (12%) pada tingkat nasional.

Para narasumber yang hadir dalam pertemuan ini termasuk perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, BUMD, ADPMET, serta praktisi energi. Mereka memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan industri migas serta tantangan dan peluang yang ada di sektor hulu migas.

Dalam penutupan acara, Azhari menegaskan komitmen SKK Migas dalam mendukung keberlanjutan industri migas dan pembangunan daerah penghasil. “Industri hulu migas Indonesia sangat berkomitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah. Selain itu, kami juga bertekad untuk memberikan dampak positif bagi daerah melalui multiplier effect yang dihasilkan dari sektor migas,” tutupnya.

Dengan semangat kebersamaan antara pemerintah, SKK Migas, KKKS, dan masyarakat, acara ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian kemandirian energi nasional serta kesejahteraan bagi daerah penghasil migas.

Penulis : Redaksi

Trending

https://flybharathi.com/airlines/