By admin
14.03.23

Probebaya Tuai Respon Positif DPRD Samarinda

Markaca, Anggota Komisi III DPRD Samarinda.
Markaca, Anggota Komisi III DPRD Samarinda.

Mahakama.co.id – Anggota Komisi III Dewan DPRD Samarinda, Markaca menyebut Probebaya sebagai program percepatan peningkatan kesejahtraan masyarakat yang berbasi wilayah dalam hal ini tingkat Rukun Tetangga (RT) secara substansi dinilai maksimal.

Hingga saat ini Probebaya di Indonesia hanya dijalankan oleh dua daerah, yaitu Kota Samarinda dan Kota Kediri.

“Ini kan diadobsi dari sana (Kediri,red) karena dianggap bagus maka diterapkan,” ungkap Markaca pada Selasa (14/3/2023).

Markaca menguraikan kesepakatan dana probebya yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sebesar Rp199,2 miliar untuk 1992 RT yang ada di Kota Samarinda, masing-masing mendapatkan Rp100 juta.

Lanjutnya, dana sebesar Rp100 juta setiap RT kemudian dipecah masing-masing menjadi 70 persen untuk pembangunan infrastruktur, dan 30 persen diperuntukan sebagai pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dalam pelaksanaannya, Probebaya diakomodir dalam rapat warga, kemudian Ketua RT mencatat serta membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

“Probebaya merupakan keinginan warga, bukan atas mau dari ketua RT saja,” ucapnya.

Disingung mengenai potensi permaninan anggaran di tingkat RT, Markaca menyebut hal tersebut sulit dilakukan. Sebab dalam pelaksanaan anggaran Probebaya telah diatur secara jelas dalam petunjuk teknis (Juknis).

“Sudah ada ketentuannya, misal untuk pemberian baju anak sekolah sebesar 250 ribu, ketika itu dinaikan menjadi 300 ribu tidak bisa,” jelasnya.

Dewan Fraksi Gerindra itu menyebut, bahwa Probebaya sebelum digulirkan telah memiliki kajian dan payung hukum yang telah diperhitungkan.

Hingga saat ini tahapan pertama Probebaya sudah sangat terasa, dan pada tahapan kedua nantinya akan lebih terasa lagi keberadaannya bagi masyarakat.

“Paling tidak, tanpa melalui Musrembang untuk anggaran yang besaran 20 hingga 30 juta dapat melalui probebaya saja,” tutupnya. (advertorial)

Trending