By admin
23.03.23

Penggunaan Handphone di Sekolah Perlu Dibatasi

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor.

Mahakama.co.id – Instruksi Wali Kota Samarinda Andi Harun yang meminta pembatasan penggunaan handphone di sekolah, didukung Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor.

Ia mengatakan, kebijakan itu sangat wajar. Sebab, penggunaan handphone di sekolah dapat menganggu fokus dalam proses belajar mengajar.

Sopian menyebut, saat masa pandemi, pelaksanaan sekolah secara daring atau online memang menggunkan handphone. Namun saat ini pembelajaraan kembali normal.

“Makanya penggunaan handphone juga harus dibatasi ketika pembelajaran, sekalipun waktu istirahat di sekolah,” katanya, Kamis (23/3/2023).

Selain itu, urai Sopian, ketika berada di rumah, orang tua wali murid juga perlu memperhatikan dan membatasi anak-anak dalam bermain handphone. Tujuannya agar dapat fokus belajar dan terhindar dari dampak negatif di sosial media.

Sebab, menurutnya, saat ini anak-anak hingga orang tua banyak menghabiskan waktu memegang handphone dan tak luput dari aktivitas sosial media.

“Khawatir dampak negatifnya, timbul iklan yang tidak diinginkan, kemudian anak bisa buka konten yang belum sewajarnya dilihat oleh anak-anak,” ujarnya.

Meski begitu, Sopian menjelaskan, sebenarnya tidak ada larangan dalam bermain handphone kepada anak-anak. Namun ada batasan waktu tertentu, sebab dampaknya sangat besar jika tidak dibarengi dengan perhatian orang tua untuk mengingatkan.

“Artinya bagaimana kita dapat memberikan kesadaran agar bijak dalam menggunakan handphone. Terlebih lagi ketika membuka sosial media,” tuturnya.

Disamping itu, Sopian menuturkan, bermain handphone sebenarnya dapat membuat pengguna tidak ingat waktu. Bahkan lupa untuk beristirahat dan makan, sehingga perlu untuk memfilter penggunaan Handpone dengan sewajarnya.

Politisi Partai Golongan Karya itu berharap, para guru harus memiliki moraltias yang baik dalam membina siswa.

“Pemkot Samarinda melalui Disdikbud dapat memberikan wawasan kepada guru seperti pembelajaran tambahan agar memiliki moralitas yang tinggi,” tukasnya. (advertorial)

Trending