Mahakama.co.id – Pemerintah, melalui partai Gerindra, mengumumkan inisiatif baru untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak sekolah, sebuah langkah penting yang diungkapkan oleh Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Dalam kebijakan ini, anak-anak sekolah akan mendapatkan makan gratis dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah kelaparan yang kerap dialami oleh siswa-siswa di Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, hampir 41% anak sekolah berangkat tanpa sarapan. Hal ini tentu mempengaruhi konsentrasi dan performa belajar mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan kebutuhan gizi mereka dapat terjamin, memberikan energi dan fokus yang lebih baik saat menjalani aktivitas di sekolah.
Dampak Sosial dan Ekonomi Program
Hashim menjelaskan bahwa program ini akan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak bisa memulai hari dengan perut yang kenyang dan siap menerima pelajaran,” katanya. Dengan adanya program ini, diharapkan ketimpangan dalam akses gizi dan pendidikan bisa berkurang, dan mencegah masalah kesehatan yang lebih besar di masa depan.
Selain itu, program ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin hak-hak dasar, terutama dalam hal gizi dan pendidikan. Adanya makan gratis di sekolah juga merupakan upaya untuk meningkatkan partisipasi anak-anak dalam proses pendidikan tanpa harus memikirkan persoalan ekonomi keluarga.
Waktu Pelaksanaan dan Target Siswa

Program ini direncanakan untuk dilaksanakan secara bertahap, dimulai pada tahun ajaran baru. Pihak pemerintah berharap untuk bisa menjangkau sebanyak mungkin siswa dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari kota besar hingga daerah terpencil.
Tidak hanya sebagai solusi gizi, program ini juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan sektor swasta, untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program tersebut.
Kendala dan Harapan ke Depan
Namun, pelaksanaan program ini tentu tidak tanpa tantangan. Masalah distribusi dan logistik menjadi perhatian utama dalam memastikan makanan sampai ke tangan anak-anak di seluruh pelosok negeri. Pemerintah berjanji akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan dan kesehatan, untuk mengatasi hambatan ini. Selain itu, diharapkan adanya evaluasi berkala untuk memastikan kualitas makanan yang diberikan serta memastikan program ini tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek pendidikan dan moral.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan terjadi perubahan signifikan dalam kualitas hidup anak-anak sekolah Indonesia, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Program makan gratis dua kali sehari ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. (net/ra)