By admin
07.11.24

Prabowo Peringatkan Menteri untuk Hindari Pembahasan Sensitif Lewat Telepon

Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran memimpin Sidang Kabinet Paripurna pada rabu (6/11). (Foto: BPMI/ HUMAS SETKAB/ kar HUMAS MENPANRB

Mahakama.co.id – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan para menterinya untuk tidak membahas hal-hal sensitif melalui telepon. Dalam sidang kabinet yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (6/11/2024), Prabowo menekankan bahwa di era modern ini, banyak pihak yang dapat mendengar percakapan yang dilakukan melalui perangkat tersebut. “Silakan gunakan teknologi, tapi hal-hal yang rawan tidak perlu lewat telepon. Ini zaman modern, banyak telinga yang ingin dengar,” ujarnya sambil bercanda.

Komunikasi Terbuka Meski di Luar Negeri

Meski memberikan peringatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa para menterinya tidak perlu ragu untuk menghubunginya jika ada masalah penting. Ia juga menambahkan bahwa teknologi seperti video conference memungkinkan untuk berkomunikasi meskipun ia sedang berada di luar negeri. “Kalau ada masalah penting, jangan ragu untuk menelepon saya, saya terbuka,” kata Prabowo.

Meninggalkan Protokoler yang Terlalu Kaku

Prabowo juga mengingatkan menterinya untuk meninggalkan kebiasaan yang terlalu protokoler dan lebih fokus pada kerja sama. Ia mengajak para anggota kabinet untuk bekerja bersama tanpa ada jarak di antara mereka. “Kita tinggalkan hal-hal yang terlalu protokoler, kita ini kolega yang sama-sama mengabdi untuk rakyat,” tegas Prabowo.

Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran memimpin Sidang Kabinet Paripurna pada rabu (6/11). (Foto: BPMI/ HUMAS SETKAB/ kar HUMAS MENPANRB

Tugas Prabowo Hanya untuk Rakyat

Walaupun memimpin Kabinet Merah Putih, Prabowo menegaskan bahwa tugas utamanya adalah untuk rakyat Indonesia. “Saya terima mandat dari rakyat bersama Wapres, tapi kita semua sama-sama bertanggung jawab kepada rakyat,” tambahnya.

Rencana Kunjungan Kenegaraan

Dalam waktu dekat, Presiden Prabowo akan melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Peru, Brasil, dan Tiongkok. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara tersebut. (net/ra)

Trending