Mahakama.co.id – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), terpilih dalam nominasi tokoh paling korup di dunia versi OCCRP, sebuah organisasi jurnalisme investigasi internasional. Nominasi ini menjadi sorotan setelah Jokowi dianggap terlibat dalam isu-isu korupsi, meskipun hingga kini tidak ada bukti yang sah.
Menanggapi hal ini, juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto, menegaskan bahwa semua warga negara, termasuk Presiden, harus diperlakukan setara di hadapan hukum. “KPK mempersilakan jika ada bukti terkait korupsi untuk dilaporkan ke aparat penegak hukum,” ungkap Tessa.
IM57+ Institute Soroti Stagnasi Korupsi Indonesia
Lakso Anindito, pimpinan IM57+ Institute, menyatakan bahwa OCCRP merupakan lembaga yang kredibel dalam mempertimbangkan nominasi ini. Selain mempertimbangkan hasil voting publik, dewan juri OCCRP juga mempertimbangkan alasan mendalam terkait stagnasi Indeks Persepsi Korupsi Indonesia selama pemerintahan Jokowi. Lakso juga menyebut adanya dugaan skandal melibatkan keluarga Presiden, termasuk kasus korupsi Gubernur Maluku Utara dan jet pribadi, sebagai faktor pendukung nominasi tersebut.
Jokowi Menanggapi Tuduhan dengan Santai
Jokowi sendiri menanggapi tuduhan tersebut dengan santai, menyebutnya sebagai fitnah tanpa bukti yang jelas. “Korupsi apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan,” ujarnya, menanggapi pertanyaan terkait nominasi tersebut. (net/ra)
