MAHAKAMA – Pelajar SMA di seluruh Indonesia telah menjalani Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada 3-9 November 2025 lalu. Di ruang-ruang ujian yang hening, mereka menatap layar komputer dengan harapan, menjawab soal demi soal yang menjadi cermin dari perjalanan belajar mereka selama ini.
Apa Itu TKA dan untuk Apa Hasilnya?
Tes Kemampuan Akademik atau TKA adalah asesmen nasional untuk mengukur capaian akademik murid di sejumlah mata pelajaran sesuai kurikulum. Tes ini bersifat opsional, hanya diikuti oleh siswa yang merasa siap dan membutuhkan hasilnya.
TKA tidak menentukan kelulusan sekolah. Fungsinya adalah menyamakan standar penilaian antar sekolah dan memberi gambaran objektif tentang kemampuan siswa. Hasil TKA juga bisa digunakan untuk seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau jalur mandiri perguruan tinggi.
Di jenjang SD dan SMP, hasil TKA dapat digunakan untuk jalur prestasi masuk ke sekolah lanjutan. Sementara di jenjang SMA/SMK, hasil TKA menjadi bahan validasi nilai rapor untuk SNBP, pertimbangan masuk PTN jalur mandiri, maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
TKA jenjang SMA/MA/SMK digelar dua gelombang pada 3–6 November 2025, dengan gelombang khusus untuk peserta jalur nonformal pada 8–9 November. Hasil ujian tingkat SMA akan diumumkan pada Januari 2026. Sementara itu, TKA untuk jenjang SD dan SMP dijadwalkan berlangsung pada Maret–April 2026.
Jawa Masih Dominan, Pulai Lain Mulai Naik
Hari pertama pelaksanaan TKA jenjang SMA mencatat partisipasi tinggi di seluruh Indonesia. Dilansir halaman kemendikdasmen, Jawa Barat menjadi provinsi dengan peserta terbanyak mencapai 301.948 orang. Jumlah ini disusul Jawa Timur dengan 268.759 peserta dan Jawa Tengah sebanyak 212.496 peserta.
Dari luar Pulau Jawa, Sumatera Utara mencatat jumlah tertinggi dengan 143.581 peserta, diikuti Sulawesi Selatan sebanyak 84.775 peserta. Sementara itu, Sumatera Selatan berkontribusi 72.560 peserta.
DKI Jakarta mencatat 68.467 peserta, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Lampung masing-masing mencapai 64.984 dan 64.311 peserta.
Data ini memperlihatkan dominasi provinsi-provinsi di Pulau Jawa yang masih menjadi pusat partisipasi terbesar. Namun, meningkatnya jumlah peserta dari wilayah non-Jawa seperti Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, NTT dan Lampung menandakan pelaksanaan TKA mulai menjangkau wilayah yang lebih luas di Indonesia.
Kesiapan Daerah dan Tantangan Integritas Ujian Digital
Sebagai provinsi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mencatat 56.961 peserta TKA jenjang SMA. Meski belum masuk 10 besar nasional, angka ini menunjukkan kesiapan Kaltim melaksanakan ujian berbasis teknologi secara luas.
Dilansir laman kemendikdasmen.go.id, dari total lebih dari dua juta pendaftar TKA, belum semuanya hadir di hari pertama. Faktor cuaca, kendala teknis, dan kesiapan perangkat sekolah diduga memengaruhi tingkat kehadiran. Namun, laporan real time menunjukkan jumlah peserta terus bertambah hingga sesi terakhir.
Meski sempat diwarnai isu kebocoran, pelaksanaan TKA tahun ini menunjukkan komitmen pemerintah menjaga integritas ujian nasional dan kesiapan daerah melaksanakan asesmen digital secara merata.(*)
Penulis: Dwi Lena Irawati
Editor: Amin