By admin
08.11.25

Usai Dibantai Zambia dan Brasil, Erick Thohir Bilang Perjuangan Garuda Muda Belum Usai

Pertandingan Indonesia U17 vs Brazil U17./Dok : FIFA

MAHAKAMA – Perjalanan Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 bak drama yang menguras emosi. Setelah menelan dua kekalahan, dari Zambia (1-3) dan terakhir dihantam Brasil (0-4) pada Jumat (7/11/2025) malam waktu setempat, asa “Garuda Muda” untuk lolos ke babak gugur kini bergantung pada satu skenario super ketat: Peringkat Tiga Terbaik.

Peluang lolos sebagai juara atau runner-up Grup H sudah tertutup. Kini, Dafa Al Gasemi dkk. harus berjuang habis-habisan dalam laga pamungkas melawan Honduras pada Senin (10/11/2025) malam WIB. Kemenangan mutlak jadi harga mati, sambil berharap nasib baik dari grup lain.

Klasemen Peringkat Tiga: Indonesia di Dasar Jurang

Dua kekalahan beruntun tanpa poin membuat Indonesia terperosok ke peringkat terbawah dalam klasemen sementara 12 tim peringkat ketiga terbaik. Catatan minus enam (selisih gol 1-7) jelas menjadi beban berat yang harus segera diperbaiki.

Untuk bisa mengamankan satu dari delapan tiket menuju babak 32 besar, Indonesia harus mengalahkan Honduras dan memperbaiki selisih gol secepatnya.”Secara matematis, kami masih punya peluang, tapi memang berat. Kami tahu selisih gol kami sangat buruk. Kuncinya, anak-anak harus bermain lepas tanpa beban. Menang besar melawan Honduras itu wajib. Setelah itu, baru kita cek klasemen peringkat tiga terbaik,” ujar pengamat sepak bola nasional, Bambang Pamungkas, kepada sebuah stasiun televisi olahraga pada Sabtu (8/11/2025).

Saat ini, beberapa tim peringkat ketiga sudah mengoleksi poin yang cukup nyaman. Tunisia, Inggris, dan Meksiko bahkan sudah mengumpulkan 3 poin, jauh di atas perolehan Indonesia. Situasi ini menuntut keajaiban di laga terakhir.

Pelatih Nova Arianto: “Saya Tidak Peduli Lolos atau Tidak!”

Meskipun peluangnya tipis, semangat juang di kubu Timnas U-17 tidak padam. Pelatih Nova Arianto menegaskan bahwa fokus timnya saat ini bukan lagi soal matematika, melainkan soal harga diri dan kerja keras.

“Jujur saya sampaikan ke pemain, satu pertandingan lagi ini harus kita perjuangkan habis-habisan,” tegas Nova Arianto, Pelatih Timnas U-17 Indonesia, usai pertandingan melawan Brasil, Jumat (7/11/2025).

Nova memilih untuk membuang jauh-jauh beban perhitungan lolos atau tidak. Baginya, tiga poin penuh melawan Honduras adalah satu-satunya tujuan.“Terlepas nanti kita menang, lolos atau tidak, saya tidak peduli itu. Saya hanya ingin besok kita bisa mendapatkan tiga poin,” ucapnya.

Mantan bek timnas ini juga menyoroti kelemahan mendasar yang tampak saat melawan Brasil, yaitu basic individu pemain. Ia melihat para pemain Garuda Muda kerap melakukan kesalahan elementer di momen krusial.“Menurut saya, itu memang menjadi salah satu kelemahan secara individual pemain. Ini harus menjadi catatan besar, bukan hanya di timnas U-17, tapi juga di U-20 dan U-23. Saya lihat ini kelemahan umum pemain kita,” jelas Nova.

Pesan Ketum PSSI: Perjuangan Belum Usai

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut memberikan dorongan semangat meskipun mengakui level Brasil memang jauh di atas Indonesia.”Perjuangan belum usai, masih ada satu pertandingan fase grup melawan Honduras. Semangat,” tulis Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, melalui akun media sosialnya pada Sabtu (8/11/2025) pagi WIB.

Pesan ini jelas: kekalahan telak dari tim sekelas Brasil adalah pelajaran berharga, namun tidak boleh menjadi alasan untuk menyerah di laga terakhir.Melawan Honduras, yang juga menelan kekalahan telak dari Brasil (0-7), Timnas Indonesia U-17 bertekad untuk menutup fase grup dengan kepala tegak.

Mari kita nantikan, akankah semangat pantang menyerah ala Garuda Muda mampu menciptakan keajaiban di klasemen peringkat ketiga terbaik?

Penulis : Redaksi

Trending

https://flybharathi.com/airlines/