Mahakama.co.id – Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Yakob Pangedongan, mengimbau seluruh pihak untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait polemik rencana pembangunan rumah ibadah di Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang. Yakob menegaskan bahwa mediasi harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian masalah ini.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di DPRD Samarinda pada Selasa (8/7/2025) untuk membahas permohonan pembangunan rumah ibadah, Yakob menekankan pentingnya mendengarkan langsung penjelasan dari pihak pemohon pembangunan gereja guna mendapatkan informasi yang lebih berimbang. Hal ini disampaikan menanggapi adanya dugaan kecacatan prosedural pada beberapa dokumen pendukung dari pihak kelurahan dan warga.
Yakob menyatakan kepercayaan penuh terhadap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah mengeluarkan rekomendasi setelah melalui tahapan prosedural yang diklaim sesuai prosedur. “Kita harus percaya pada FKUB, karena mereka sudah menyatakan bahwa proses yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Jadi mari kita hargai lembaga yang memang diberi kewenangan untuk itu,” ujarnya.
Politisi Partai NasDem ini juga menyoroti peran lurah dan camat sebagai aparatur wilayah yang bertanggung jawab menaungi semua umat beragama. Ia mempertanyakan apakah surat rekomendasi yang telah dikeluarkan sebelumnya telah dipahami dengan baik jika kini muncul tudingan cacat prosedur.
Yakob berharap masalah ini tidak berujung pada jalur hukum karena dapat memperpanjang persoalan dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam beribadah. “Saya berharap masalah ini tidak sampai ke pengadilan. Kalau sampai ke sana, tidak akan selesai, malah berlarut-larut. Padahal yang kita inginkan adalah ketenangan dan kedamaian bersama,” pungkasnya, mengusulkan mediasi sebagai jalan keluar untuk mencapai kesepakatan yang mengedepankan ketentraman dan kerukunan masyarakat. (adv)
