By admin
03.07.25

Pesut Mahakam Jadi Sorotan, Kukar Siap Bersinergi Kembangkan Wisata Edukatif

Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri

Mahakama.co.id – Dermaga Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, menjadi saksi kunjungan kerja penting Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI dr Hanif Faisol, yang didampingi langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas’ud, Kamis (3/7/2025). Kunjungan ini bertujuan mendorong kolaborasi antara pusat dan daerah dalam mengembangkan kawasan konservasi Danau Mahakam sebagai destinasi wisata edukatif.

Rombongan disambut Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr Aulia Rahman Basri beserta jajaran pejabat Pemkab Kukar, termasuk Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani, Kadis PU Wiyono, Kepala DLHK Slamet Hadi Raharjo, dan sejumlah camat serta kepala desa se-Kecamatan Kota Bangun. Kedatangan Menteri Hanif Faisol disambut dengan pengalungan selendang manik-manik dan peresmian papan nama Desa Pela sebagai Desa Konservasi Pesut Mahakam dan Wisata Edukatif.

Dalam sambutannya, Bupati Aulia menegaskan pentingnya momen ini bagi pembangunan Kukar ke depan.

“Kunjungan ini bukan hanya simbolik, tapi menjadi dorongan nyata untuk mempercepat pembangunan berbasis konservasi di Kukar. Kami siap bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menjaga ekosistem Danau Mahakam dan mengembangkan pariwisata berbasis edukasi,” ujar Aulia.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, dan menyongsong Hari Danau Dunia.

Aulia juga memaparkan potensi Kukar yang sangat besar, baik dari sisi keanekaragaman hayati, sumber daya alam, maupun potensi wisata.

“Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki spesies endemik yang terancam punah seperti pesut mahakam, bekantan, dan orang utan. Selain itu, Kukar juga memiliki danau-danau besar seperti Danau Semayang dan Danau Melintang, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat,” katanya.

Ia menyebut Kukar masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, yang mencapai lebih dari 77 persen kontribusi ekonomi. Namun, pemerintah daerah berkomitmen melakukan transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari visi “Kukar Idaman Terbaik”, pemerintah telah merumuskan arah pembangunan lima misi utama, termasuk pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal. Aulia juga membeberkan 17 Program Dedikasi yang mencakup program gizi balita dan lansia, subsidi pendidikan, internet desa gratis, serta program pelestarian lingkungan.

“Kami berharap dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian/lembaga lainnya untuk merealisasikan visi-misi Kukar Idaman ini. Semua sudah kami sinkronkan dengan arah kebijakan nasional, termasuk ASTA CITA Presiden dan Wakil Presiden menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Desa Pela sendiri telah dikenal sebagai Desa Wisata sejak 2019. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya berhasil mengangkat citra desa ini ke panggung nasional dan internasional, dengan berbagai penghargaan seperti Kalpataru 2024, Juara ADWI, serta pengakuan dari UNWTO.

Menteri Hanif Faisol pun mengapresiasi sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku lingkungan dalam menjaga ekosistem Mahakam. Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan simbolis beberapa tumbler ramah lingkungan kepada anak-anak sekolah sebagai bentuk kampanye pengurangan sampah plastik.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut perwakilan dari berbagai lembaga nasional dan internasional, termasuk UNEP, UNDP Indonesia, dan sejumlah NGO lingkungan. Hadir pula pejabat dari Pertamina Hulu Indonesia dan Pertamina Hulu Mahakam, serta tokoh-tokoh masyarakat dan akademisi.

“Dengan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak, Desa Pela dan kawasan Danau Mahakam diharapkan menjadi model pengembangan konservasi berbasis masyarakat yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia,” pungkasnya. (Adv/DiskominfoKukar)

Trending