Mahakama.co.id – Harga cabai di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini tak lagi membuat masyarakat ‘merah padam’. Setelah sempat menembus angka fantastis Rp150 ribu per kilogram, harga cabai kini turun drastis ke kisaran Rp75 ribu hingga Rp90 ribu. Penurunan ini terjadi berkat panen raya yang tengah berlangsung di sejumlah kecamatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Sutikno, menjelaskan bahwa melimpahnya pasokan dari petani lokal menjadi kunci utama penurunan harga cabai yang sempat melonjak.
“Alhamdulillah, dampak panen lokal sudah mulai terasa. Pasokan meningkat signifikan, dan itu sangat membantu menekan harga di pasaran,” ujarnya, Jumat (14/3/2025).
Menurutnya, kestabilan harga ini sangat penting, apalagi menjelang Idulfitri ketika permintaan masyarakat terhadap bahan pangan meningkat tajam.
“Kami terus memantau agar harga tetap stabil. Selain cabai, bawang merah dan bawang putih juga relatif aman saat ini,” lanjutnya.
Langkah konkret juga telah diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kukar untuk menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga jangka panjang. Sejak 2024, Pemkab telah menggelontorkan dana sebesar Rp2,6 miliar untuk mendukung produktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) di 12 kecamatan.
“Bantuan ini penting agar para petani, terutama ibu-ibu di KWT, bisa terus meningkatkan produksi. Dengan begitu, stok pangan tetap terjaga dan harga tidak mudah bergejolak,” terangnya.
Selain bantuan langsung ke petani, Pemkab Kukar juga gencar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayah. Program ini memungkinkan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Lewat GPM, masyarakat bisa beli bahan pokok dengan harga terjangkau. Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga daya beli warga,” tegasnya.
Dengan kombinasi panen lokal, dukungan ke petani, dan intervensi harga lewat GPM, Disketapang Kukar berharap harga cabai dan kebutuhan pokok lainnya tetap stabil di tengah naiknya konsumsi menjelang hari besar keagamaan. (Adv/DiskominfoKukar)