
Mahakama.co.id – Komisi II DPRD Nidya Listiyono menyoroti banyaknya peluang investasi di Benua Etam yang menarik investor baik nasional maupun asing.
“Kaltim sangat potensial sekali. Di sini, ada banyak sektor usaha yang bisa dikembangkan, seperti pertambangan, industri, pariwisata, pertanian, perkebunan, dan lain-lain,” kata Nidya Listiyono, belum lama ini.
Nidya mengapresiasi kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) yang digelar Pemprov Kaltim di Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim.
Ajang MIF, lanjutnya, dapat mempromosikan potensi daerah kepada investor lokal dan internasional.
Meski demikian, Nidya berharap Pemprov Kaltim juga bisa mengundang investor lokal dan asing ke acara MIF atau langsung ke Kaltim.
“Di MIF, Pemprov Kaltim mempromosikan potensi dari 10 kabupaten dan kota. Mereka juga menunjukkan keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor jika berinvestasi. Misalnya, kemudahan perizinan, insentif fiskal, dukungan infrastruktur, dan lain-lain,” ujarnya.
Nidya Listiyono optimistis dampak positif MIF terhadap investasi di Kaltim, meski belum memastikan adanya investor yang berminat.
Pada triwulan II 2023, Cina, Singapura, dan Malaysia menjadi tiga negara teratas yang berinvestasi di kaltim, menurut data DPMPTSP.
Ketiganya mendominasi realisasi investasi berdasarkan asal negara dalam peringkat tiga besar. Total Penanaman Modal Asing (PMA) di Kaltim triwulan II 2023 sebesar Rp 4,54 triliun.
“Tertinggi pertama, Tiongkok sebesar 93 juta dolar AS atau Rp1,37 triliun. Nilai itu setara 30,25 persen dari total realisasi investasi asal negara,” ujar Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltim Puguh Harjanto. (Hms/Adv)