Mahakama.co.id – Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kutai Kartanegara (Kukar) diwarnai dengan ajakan Bupati Edi Damansyah kepada seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah.
Edi sapaan karibnya menegaskan, bahwasanya pengelolaan sampah khususnya jenis plastik, bukan hanya tugas pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita semua harus bergerak. Pemerintah memang menjadi penggerak, tapi kunci utamanya adalah kesadaran kolektif masyarakat,” katanya, dalam Apel Bersama Aksi Bersih Sampah Plastik dan Penanaman Pohon yang digelar di Taman Tanjong Tenggarong.
Apel tersebut dihadiri berbagai unsur, mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dinas Lingkungan Hidup, perwakilan dunia usaha, komunitas pemerhati sampah, hingga pelajar dan pasukan kebersihan Merah Putih.
Mengapresiasi upaya Dinas Lingkungan Hidup, pasukan kebersihan, dan berbagai perusahaan yang sudah berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan di wilayah masing-masing. Namun, menurutnya, sinergi ini masih harus terus diperkuat dan diperluas.
“Momentum Hari Lingkungan Hidup ini menjadi saat yang tepat untuk memperkuat komitmen. Kita harus terus bekerja bersama agar pengelolaan sampah ini memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Pemkab Kukar saat ini telah mengembangkan sejumlah program pengelolaan sampah melalui bank sampah yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan. Program tersebut tak hanya menekan volume sampah, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat.
“Kita ingin masyarakat paham bahwa sampah ini bisa bernilai ekonomi. Kalau kesadaran individu sudah terbangun, maka akan terbentuk kesadaran kolektif yang berdampak luas,” tegasnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini. Ia mendorong agar sekolah-sekolah dasar dan SMP di Kukar menjalin kerja sama dengan bank sampah. Murid-murid diharapkan rutin mengumpulkan sampah plastik setiap pekan untuk disetorkan ke sekolah.
“Ini bukan hanya mengajarkan kebersihan, tapi juga melatih anak-anak menabung dari hasil pengumpulan sampah. Nantinya, tabungan itu bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada para camat, lurah, dan kepala desa agar membangun budaya pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. Menurutnya, edukasi yang berkelanjutan dan pendekatan yang tepat akan membentuk pola pikir baru dalam masyarakat.
Dalam rangkaian acara tersebut, dilakukan pula penanaman pohon, penyerahan alat angkut sampah untuk pengelola bank sampah, aksi bersih-bersih di sungai dan parit, uji emisi kendaraan, lomba kreasi daur ulang sampah, serta donor darah. (Adv/DiskominfoKukar)