Mahakama.co.id – Ketiadaan fasilitas olahraga yang memadai membuat pemuda di Desa Sebulu Modern, Kutai Kartanegara, kesulitan menjalankan kegiatan fisik maupun kegiatan kepemudaan lainnya. Meski pembangunan gedung olahraga telah diusulkan sejak 2023, hingga kini proyek tersebut belum juga terealisasi.
Kepala Desa Sebulu Modern, Joemadin, mengaku pihaknya telah mengajukan proposal kepada pemerintah kabupaten, namun belum mendapatkan kepastian pelaksanaan. Ia menyebut sarana olahraga menjadi kebutuhan mendesak di tengah keterbatasan ruang aktivitas bagi pemuda desa.
“Sudah satu tahun lebih kami menunggu respons dari pemerintah. Gedung olahraga ini bukan hanya soal tempat bermain, tapi juga menjadi ruang aman dan sehat bagi pemuda desa untuk berkegiatan,” ujar Joemadin saat ditemui, Sabtu (5/7).
Saat ini, pemuda hanya mengandalkan satu lapangan terbuka yang kondisinya tidak optimal. Di musim hujan, lapangan itu tidak bisa digunakan karena becek dan licin. Akibatnya, banyak kegiatan olahraga maupun pelatihan kepemudaan terpaksa dihentikan atau dipindahkan secara darurat.
“Kami ingin anak-anak muda punya wadah yang memadai untuk menyalurkan minat dan bakat mereka. Kalau ada gedung olahraga, mereka bisa main futsal, voli, atau latihan bela diri tanpa tergantung cuaca,” tambah Joemadin.
Selain sebagai tempat olahraga, gedung tersebut juga diharapkan menjadi pusat aktivitas generasi muda dan tempat pembinaan karakter. Pemerintah desa pun berencana kembali mengajukan usulan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mendatang.
“Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus perjuangkan ini karena manfaatnya sangat besar. Selain untuk kesehatan, ini juga cara kami mencegah pemuda dari aktivitas negatif,” tegasnya.
Pemerintah desa berharap Pemkab Kutai Kartanegara memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan infrastruktur pendukung generasi muda di desa-desa pelosok seperti Sebulu Modern. (Adv/DiskominfoKukar)
