By admin
08.11.23

Tingkatkan SDM Dukung Sektor Pariwisata

Anggota Komisi II DPRD Berau, Rahmatullah
BANNER DPRD BERAU
Anggota Komisi II DPRD Berau, Rahmatullah

Mahakama.co.id – Jika tak segera dibenahi, lonjakan wisatawan yang masuk ke Berau bisa menimbulkan masalah bagi Sektor pariwisata Berau. Berau membutuhkan pembenahan di semua lini untuk menjual objek-objek wisata andalan baik yang sudah terkenal maupun yang baru akan dipasarkan.
Tingkat kunjungan wisatawan yang masuk ke Kabupaten Berau terus meningkat seiring promosi yang gencar dilakukan Pemkab Berau belakangan ini. Menurut anggota Komisi II DPRD Berau, Rahmatullah, perlu ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari kalangan pelaku usaha di sektor ini. Sebagai tuan rumah Berau harus mampu memberikan layanan prima kepada seluruh wisatawan yang berkunjung.

Menurutnya perlu ada persiapan lebih dari segala aspek mulai infrastruktur, kelengkapan fasilitas penunjang serta Sumber Daya Manusia (SDM) berupa guide lokal yang diberdayakan. Wisatawan harusnya mendapatkan layanan prima dari penyedia jasa lokal dengan layanan SDM mulai dari guide perjalanan objek wisata maupun guide dive karena diketahui Berau menyimpan banyak sekali spot dive yang menyajikan wisata baharinya.

“Perlu ada guide handal tidak hanya mampu menguasai bahasa asing umum, tetapi juga menguasai informasi akurat dan mendalam dari semua objek wisata yang dimiliki Berau,” jelasnya. Mengelola Sektor pariwisata saat ini menurutnya bukan hanya sebagai alternatif melainkan menjadi salah satu sektor yang mampu menjamin keberlangsungan pembangunan di Berau.

Dengan potensi yang luar biasa, Berau bakal menjadi tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini sudah mulai terlihat sejak kini, dimana tingkat kunjungan wisatawan asing dan lokal terus meningkat setiap tahunnya.

Seperti halnya Bali, yang mampu menjual wisatanya menjadi tulang punggung pembangunan Berau diharapkan mampu menjadi kuat dari sisi wisata seperti Bali. Selain bakal kewalahan jika tidak membenahi sistem pariwisata, Anggota Dewan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengingatkan ancaman terhadap lingkungan dampak dari lonjakan kunjungan wisata.

Wisatawan yang tidak sadar lingkungan seperti membuang sampah ke laut,menginjak terumbu karang saat diving atau snorkeling menjadi salah satu yang perlu diperhatikan.

Sebab sampai saat ini porsi pemberdayaan tenaga lokal masih kalah. “Rata-rata guide masih dari luar Berau, bawaan dari travel perjalanan ini yang perlu diseriusi, suatu saat kita akan kewalahan,” ujarnya lagi. Seperti contoh Pulau Maratua yang sudah memiliki bandara sendiri serta promosi yang gencar dilakukan mulai berdampak pada ekonomi masyarakat.

Jika serbuan wisatawan tidak dibarengi oleh SDM guide lokal dan fasilitas penunjang sudah dipastikan Berau akan kewalahan dan menjadi minus di sektor Pariwisata. “Latih guide pandai berbahasa inggris, mampu menyerap pengetahuan dasar objek-objek lalu guide dive juga perlu ditambah, saat lonjakan kunjungan kita sudah siap tidak kalang kabut lagi karena pelayanan seperti ini menjadi penilaian juga,” jelasnya.

Tidak kalah pentingnya menjaga objek yang ada ini tetap lestari. Pemkab membuat regulasi yang menjamin keamanan satwa-satwa yang menjadi daya tarik wisatawan dan masyarakat turut membantu menjaga dgat indah dengan menjalankan regulasi tersebut.(adv)

Trending