

Mahakama.co.id – Musim penghujan membawa sejumlah ancaman dan gangguan terhadap kenyamanan masyarakat Berau. Banjir yang kerap menghampiri kota Tanjung Redeb di beberapa titik menjadi satu masalah yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Tidak semata dibebankan kepada pemerintah daerah, masyarakat umum juga diminta ikut berpartisipasi. Anggota DPRD Berau, M ichsan Rapi menyebutkan, jika banjir menjadi persoalan tidak hanya Berau tapi hampir semua kota di Indonesia.
Namun demikian, tata lingkungan Berau masih memungkinkan untuk dikelola secara benar melalui pembenahan sistem drainase. Selain itu diminta agar pihak-pihak terkait tidak terlalu berdalih pada faktor cuaca seperti curah hujan tinggi atau air pasang.
“Termasuk masyarakat kita minta untuk bersama mengevaluasi barangkali ada yang salah,” ujarnya. Harus diakui, lanjutnya, ada yang hilang dalam tata kelola lingkungan,selaras dengan tingginya pertumbuhan penduduk dalam kota.
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan perlu lebih ditingkatkan lagi. Melihat tumpukan sampah di parit-parit sampai saat ini masih terlihat. Justru dari sini menurutnya bisa dibuat satu kebijakan dengan penegakan Perda kebersihan.
Dimana dari kebijakan itu diperlukan ketegasan pemerintah dan komitmen pelaksana lapangan untuk menjalankan peraturan itu. Memang untuk menerapkan satu kebijakan dengan ketegasan diperlukan upaya yang cukup berat, termasuk pengawasan.
Curah hujan atau faktor cuaca menurutnya bisa saja menjadi salah satu faktor, namun perlu juga diimbangi dengan sistem drainase yang handal. Meskipun sistem drainase saat ini sudah dibuat dengan melibatkan para pakar,tetap saja Politisi Gerindra ini meminta agar pakar tidak semata mengandalkan teknologi semata. (adv)