

Mahakama.co.id – Degradasi moral generasi muda sekarang dinilai kian masif, Anggota DPRD Berau Syarifatul Syadiah menyebutkan trend negatif ini sangat memprihatinkan. Minimnya pendidikan moral dan agama menjadi salah satu pemicu banyaknya kasus-kasus yang melibatkan anak-anak. Mulai kenakalan, tindak pidana, asusila hingga pergaulan bebas tidak lepas dari lemahnya pendidikan akhlak.
Menurutnya, pemerintah saat ini sudah harus lebih perhatian terhadap persoalan ini. “Sebab ini bukan persoalan biasa, ini bisa menjadi ancaman besar bagi bangsa ini, mengenai generasi bangsa, kalau rusak maka rusaklah bangsa ini, makanya harus dicegah,” jelasnya. Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi degradasi moral ini.
Syarifatul, memberikan contoh-contoh kasus yang melibatkan usia anak dan remaja yang 10 apalagi 20 tahun lalu sangat sering sekali terdengar. Bahkan ada kasus pembunuhan yang melibatkan anak terhadap orang tuanya.
Belum lagi jika melihat kasus-kasus kenakalan yang sudah menjadi biasa karena banyaknya ditemukan tidak hanya di kota besar, bahkan untuk ukuran kabupaten sekelas Berau sekalipun mudah ditemukan.
Kasus-kasus asusila dan kenakalan remaja hingga seks bebas terus teruak di kabupaten Berau. “Mmenurunnya akhlak karena banyak faktor mulai minimnya pendidikan agama dirumah juga sedikitnya porsi jam pelajaran agama di sekolah, ini persoalan serius sekali, bukan main-main karena berbicara generasi penerus bangsa ini, jangan sampai rusak,” tegasnya.
Pembiaran orang tua terhadap anaknya yang berpacaran misalnya, menjadi kesalahan orang tua. Padahal, disini peran orang tua untuk mencegah hal-hal memalukan keluarga dan juga mencegah bertambahnya kasus yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
“Bahkan tidak jarang ada orang tua yang tahu anaknya pacaran namun dibiarkan bahkan terkesan memberikan ruang dan kebebasan, inikan biasa ditemukan sekarang ini,” lanjutnya.
Hal tersebut harus disikapi serius dan kepada lembaga perlindungan anak agar lebih proaktif lagi melakukan sosialisasi. Baik di lingkup RT, sekolah dan sebagainya. Agar masyarakat bisa melakukan pencegahan lebih dini.
Dalam hal ini, yang tidak kalah penting menjadi perhatian utama, adanya kasus pencabulan anak di bawah umur, khususnya kepada orangtua, agar lebih memberikan perhatian lebih terhadap anak-anaknya. Sehingga mereka tidak lagi mencari kebahagiaan selain di lingkungan keluarga mereka sendiri. Selain itu keluarga juga harus melindungi bukan malah sebaliknya.
“Meski dalam konteks pendidikan banyak sekolah pesantren yang ada. Tetapi tidak semua orangtua menyekolahkan anaknya ke pesantren. Oleh karena itu, perlu ditambahnya jam pendidikan agama di sekolah umum,serta peran penting orang tua dan masyarakat dalam mendidik moral generasi muda kita,” tutupnya. (adv)