
Mahakama.co.id – Kondisi jalan poros Berau-Samarinda yang kerap putus dan masih banyak kerusakan menjadi perhatian Ketua Komisi III DPRD Berau Sa’ga. Dirinya menyebutkan perhatian pusat dan provinsi harusnya lebih terhadap kondisi ini. sebagai daerah dengan jumlah sumbangan terhadap pendapatan Negara cukup besar Kalimantan khususnya Kalimantan Timur. Terakhir jalan poros Kelay- Labanan, sering mengalami kerusakan.
Harapan itu disebutkan Politisi PPP ini mengingat jalan ini merupakan jalan utama penghubung Berau dengan kota dan kabupaten lain di Kalimantan Timur. Berau merupakan Kabupaten paling ujung di Utara Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Utara.
Dinas Pekerjaan umum Provinsi dimintanya agar dapat menjembatani aspirasi masyarakat Berau kepada pemerintah pusat agar ada kegiatan pemantauan jalan setiap saat. “Perlu ada monitoring dan pendataan titik akses mana saja yang rusak dan berpotensi rusak, sehingga dipersiapkan penanganan saat terjadi kerusakan,” jelas.
Apalagi diketahui ada banyak sekali titik jalan yang memang rawan putus dan rawan longsor. Sama halnya dengan jalan penghubung Berau dengan kabupaten Bulungan Kaltara yang juga sering longsor dan sempat putus beberapa kali.
Jika dibandingkan dengan jalan di Pulau jawa, maka jalan-jalan poros penghubung antara kabupaten dan kota yang ada di Kaltim sangat tidak sebanding. Hal ini jelas membuat kecemburuan sosial di masyarakat.
Akan tetapi bukan meminta agar ada perlakuan sama. “Minimal layak dan terpelihara, artinya rajin-rajin disurvey, jika ada titik yang sudah terlihat mau putus atau longsor segera ditangani, jangan menunggu putus betulan baru turun lapangan,” harapnya.
Disadari pula, bahwa usia jalan poros ini tidak bertahan lama mengingat aktivitas kendaraan besar dan intensitas kendaraan yang melintasi jalan poros cukup tinggi. Setiap hari puluhan kendaraan pengangkut crude palm oil (CPO) dengan bobot melebihi kapasitas jalan. Dapat dilihat titik jalan rusak lebih banyak diruas dari Kutim menuju Berau dibandingkan sebaliknya. (adv)