

Mahakama.co.id – Ketua DPRD Berau Madri Pani dengan tegas meminta dalam seleksi calon Sekda Berau harus benar-benar bersih dari unsur politis. Prosesnya diminta agar transparan. Tidak ada kepentingan politik,golongan ataupun kepentingan lain selain kepentingan yang bertujuan untuk melahirkan pejabat yang kompeten. Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Menurutnya, pejabat ini yang nantinya menjadi tangan kanan kepala daerah dalam urusan administrasi dan kepentingan strategis lainnya dalam pembangunan.
“Artinya orang yang dipilih nanti harus yang memang lolos seleksi dan paling berkompeten, jangan ada unsur politik didalamnya, jadi kami khususnya di lembaga DPRD ini meminta dengan sangat seleksi yang betul-betul transparan,” tegasnya.
Sebab jika ada unsur politik di dalamnya, tentu akan menggeser nilai-nilai kejujuran dan biasanya menyelisihi tujuan utama dalam seleksi. Sehingga pejabat yang duduk pada posisi pegawai tertinggi di lingkungan Pemkab Berau itu bukan yang benar-benar berkualitas, kompeten melainkan orang yang hanya dipilih berdasarkan kepentingan politik tertentu.
“Karena Sekda ini nanti akan menjadi ujung tombak kepala daerah dalam penanganan program-program pembangunan baik secara administrasi, teknis dan aspek lainnya, oleh karena itu harus orang yang betul-betul memiliki SDM sesuai dengan beban dan tanggung jawab yang diemban, dan itu bukan pekerjaan mudah,” jelasnya.
Politisi Partai Nasdem ini juga menyampaikan kekagumannya pada sosok Agus Wahyudi, yang sebelumnya menjadi Pj Sekda Berau. Menurutnya, sosok Agus Wahyudi merupakan sosok yang sebenarnya sangat cerdas dan memiliki kemampuan pada posisi itu. Hanya saja karena regulasi sisa masa jabatan atau pensiun yang hanya menjadikannya Pj.
“Oleh karena itu, nanti siapa saja yang naik menjadi Sekda saya sarankan datanglah atau sowan kepada haji Agus Wahyudi, belajar pada beliau, atau istilahnya minta transfer ilmu,” jelasnya.
Namun selain mengkritik dan saran, Madri pani juga memberikan apresiasi kepada bupati soal upaya percepatan seleksi jabatan Sekda ini. Terakhir, seperti biasa, Madri Pani menyampaikan bahwa segala bentuk kritik yang disampaikan adalah murni untuk kepentingan pembangunan.
“Jadi itu saya sampaikan jangan dianggap mau menjatuhkanlah, benci dengan kepala daerahlah atau sebagainya. tetapi ini saya menyampaikan apa yang menjadi suara masyarakat, muaranya pada kepentingan umum, sekali lagi untuk kepentingan bersama,” tutupnya. (adv)