

MAHAKAMA.CO.ID. – Optimalisasi seluruh potensi untuk mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD) wajib digenjot instansi terkait. Setidaknya bercermin pada kondisi saat keuangan Berau mengalami defisit. Menurut anggota komisi II DPRD Berau, Elita Herlina, kenaikan APBD Berau tahun 2024 mendatang menjadi Rp 4,7 triliun agar tidak membuat terlena.
Pemkab beserta instansinya harus tetap mewaspadai kemungkinan faktor X yang bisa membuat keuangan daerah defisit seperti sebelumnya. Perlu inovatif dalam program kegiatan dengan menggandeng semua stakeholder baik dari sektor publik dan swasta serta masyarakat.
Pemerintah Daerah agar dapat lebih mengoptimalkan pemanfaatan aset – asetnya sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan serta mendorong sektor potensi budaya lokal, baik melalui perusahaan daerah, perusahaan swasta dan mengembangkan home industri masyarakat seperti oleh-oleh khas dari Berau dan Kalimantan Timur.
Pemerintah Daerah agar dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan Perusahaan-perusahaan Daerah dan hasil-hasil keuntungannya dapat lebih banyak lagi dirasakan masyarakat di Kabupaten Berau. “Khususnya berupa penurunan harga-harga jual barang dan jasa dan biaya-biaya tarif, terutama untuk harga produk dari Perusda itu sendiri,” sebutnya.
Namun disatu sisi dirinya juga mengingatkan agar Pemkab hendaknya disiplin bekerja keras, melakukan evaluasi laporan pekerjaan, penyesuaian dan peningkatan sosialisasi perundang-undangan, peraturan daerah, standarisasi pajak, pendidikan, kualitas keterampilan masyarakat dan aparatur sipil negara dalam pengelolaan administrasi pelayanan publik agar semakin lebih profesional.
Perlunya Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan terkait, juga pihak akademisi dan pelaku usaha di dalam mengawal program pembangunan fisik maupun non-fisik melalui program pendidikan, Anggaran Dana Desa (ADD) dan Anggaran Dana Kampung (ADK), sehingga potensi pembangunan daerah yang dikembangkan semakin mandiri dan menjadi sumber pendapatan daerah di kemudian hari.(adv)