By admin
30.10.23

Beri Ruang Rudi Dorong Pemkab Lestarikan Aset Budaya yang Ada

Dengan kondisi wilayah yang luas,dihuni berbagai suku etnis serta membawa budaya masing-masing bukan sebagai kelemahan tetapi kekuatan dan kekayaan asalkan bisa di padukan dalam konteks persatuan.
BANNER DPRD BERAU
Dengan kondisi wilayah yang luas,dihuni berbagai suku etnis serta membawa budaya masing-masing bukan sebagai kelemahan tetapi kekuatan dan kekayaan asalkan bisa di padukan dalam konteks persatuan.

Mahakama.co.id – Kabupaten Berau bisa disebut sebagai miniatur Indonesia. Dengan perwakilan suku yang ada di Indonesia,dengan ragam budayanya. Hal itu menjadi kekayaan tersendiri bagi Bumi Batiwakkal. Anggota Komisi I DPRD Berau, Rudi Mangunsong mendoronmg agar kekayaan ini untuk diangkat dan dilestarikan.

“Ini sebuah aset, perlu dilestarikan, semua berperan dalam pembangunan,” ujarnya. Oleh karena itu, hal itu sangat diperlukan mengingat perkembangan Berau tidak terlepas dari peran semua suku tersebut. Karena itu, perlu ruang yang seimbang dan mencukupi bagi semua kebudayaan dan keseniaan daerah untuk tampil dan memberikan kontribusinya demi kemajuan Berau.

“Setiap kebudayaan perlu ditampung. Kita punya perda perlindungan juga. Itu kekayaan luar biasa. Berau punya banyak adat budaya. Hampir semua suku ada di Berau. Suku-suku itu harus mengisi dan beri kontribusi untuk kemajuan Berau,” jelasnya.

Perbedaan budaya dan kesenian itu tidak terlepas dari tingginya angka perantauan dan mobilitas penduduk yang begitu cepat. Faktor ekonomi dan situasi sosial lainnya membuat warga dari daerah lain akhirnya menetap di Berau. Namun, kehadiran mereka dan perpindahan penduduk yang terjadi tidak serta merta menghilangkan kebudayaan itu.

“Maka Disbudpar perlu lihat kekayaan ini,” terangnya. Pemerntah daerah, tambah Rudi, merupakan orang tua yang mampu menjaga kelestarian budaya setiap suku tersebut. Maka diperlukan fasilitasi dan pembinaan yang mencukupi. Perbedaan yang ada juga mesti dilihat sebagai modal untuk membangun Berau semakin maju.

“Pemerintah daerah sebagai orang tua bisa beri pembinaan juga fasilitasi semua kegiatan kesukuan itu. Dan pelestarian budaya itu tidak hanya sekadar kata-kata. Perlu aksi nyata,” tandasnya.(adv)

Trending