Mahakama.co.id – Potensi wisata sejarah melalui pendekatan digital Kecamatan Sangasanga terus berupaya. Langkah ini dilakukan agar informasi mengenai perjuangan sejarah di kawasan tersebut dapat lebih mudah diakses, terutama oleh generasi muda yang akrab dengan teknologi.
Camat Sangasanga, Dachri, mengungkapkan pihaknya telah memulai program digitalisasi informasi di sejumlah situs bersejarah dengan sistem pemindaian barcode.
“Sekarang, pengunjung cukup memindai barcode yang tersedia di lokasi, lalu informasi lengkap tentang situs itu akan langsung muncul di ponsel mereka,” kata Dachri.
Menurut Dachri, program digitalisasi ini sudah diterapkan di lima titik utama, seperti Monumen Perjuangan Rakyat dan kawasan bersejarah lainnya.
“Kami ingin wisata sejarah tidak hanya menjadi tempat berfoto, tetapi juga sarana belajar yang interaktif. Generasi muda sekarang cenderung lebih tertarik dengan cara penyajian berbasis teknologi,” ujarnya.
Pemerintah Kecamatan Sangasanga juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memperluas cakupan digitalisasi dan memastikan keberlangsungan program.
“Kerja sama ini penting agar konsep wisata berbasis digital ini berjalan maksimal dan terus berkembang,” jelasnya.
Selain digitalisasi, perhatian juga diberikan pada perbaikan sarana pendukung.
“Kami akan meningkatkan akses jalan, memperluas area parkir, dan menyediakan fasilitas umum yang nyaman. Infrastruktur menjadi kunci utama agar wisatawan merasa betah,” tegasnya.
Dengan menggabungkan konsep edukasi dan teknologi, pihak kecamatan optimistis wisata sejarah di Sangasanga akan semakin diminati pelajar, akademisi, maupun wisatawan umum.
“Harapan kami, Sangasanga bisa menjadi contoh destinasi wisata sejarah yang modern dan interaktif di Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (Adv/DiskominfoKukar)