Mahakama.co.id– Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vanandza, menegaskan bahwa daerah pemilihan (Dapil) memiliki peran penting dalam upaya pemerintah kota menangani permasalahan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa meskipun Samarinda terbagi dalam lima Dapil, permasalahan utama yang dihadapi warganya relatif sama.
“Kalau bicara urgensi di Dapil, saya pikir hampir sama di semua wilayah. Permasalahan yang sering muncul itu-itu saja, seperti akses air PDAM, infrastruktur, dan pendidikan. Masyarakat juga kerap mengeluhkan sistem zonasi saat masa penerimaan siswa baru,” ujarnya, Rabu (19/2/2025).
Selain itu, Ahmad juga menyoroti masalah lain yang banyak dikeluhkan masyarakat Samarinda, seperti kelangkaan gas LPG 3 kg, layanan kesehatan, serta aspek keamanan.
“Meskipun ada perbedaan kecil di setiap Dapil, secara umum keluhannya sama. Kami di DPRD harus turun langsung ke lapangan melalui reses dan sosialisasi untuk menyerap aspirasi warga,” tambahnya.
Terkait upaya pemerintah kota, Ahmad menilai sudah ada langkah yang diambil, meskipun belum sepenuhnya memuaskan masyarakat.
“Pemerintah kota sudah berusaha, tapi wajar jika masyarakat merasa belum 100 persen puas. Program yang ada memang masih dalam tahap penyempurnaan,” katanya.
Ia mencontohkan program Pro Bebaya sebagai salah satu inovasi yang mempermudah masyarakat dalam mendapatkan bantuan langsung.
“Dulu, untuk perbaikan saluran air atau renovasi masjid saja, warga harus melalui birokrasi yang panjang. Sekarang, dengan Pro Bebaya, akses bantuan menjadi lebih mudah dan cepat,” jelasnya.
Ahmad berharap pemerintah terus meningkatkan efektivitas program yang ada agar dapat lebih merata dirasakan oleh masyarakat.
“Selama programnya sesuai aturan dan tepat sasaran, tentu akan sangat membantu. DPRD juga akan terus mengawal agar kebijakan ini berjalan optimal di seluruh Dapil,” pungkasnya.(Adv)