Mahakama.co.id – Pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat turut memukul aktivitas operasional di Kecamatan Tenggarong Seberang. Akibatnya, sejumlah program yang telah direncanakan harus disesuaikan ulang demi menjaga agar pelayanan publik tetap berjalan.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengungkapkan bahwa efisiensi harus dilakukan secara menyeluruh di hampir seluruh pos anggaran. Tercatat, ada 16 pos yang terkena imbas, mulai dari biaya perjalanan dinas, alat tulis kantor, hingga anggaran rapat.
“Kami melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan yang bersifat rutin dan strategis. Efisiensi ini terpaksa kami lakukan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terhenti,” ujar Tego, Selasa (16/7/2025).
Dampak langsung yang paling terasa, menurut Tego, adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur skala kecil dan menurunnya intensitas kegiatan administratif. Beberapa kegiatan pelayanan pun perlu dijadwalkan ulang atau digabung dengan program lain agar tetap efisien.
“Walau banyak yang harus disesuaikan, kami tetap mempertahankan program prioritas yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pemangkasan anggaran ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Tenggarong Seberang, melainkan juga di daerah-daerah lain secara nasional. “Pemotongan ini rata-rata mencapai 15 persen. Kami memahami langkah ini merupakan bagian dari kebijakan penyehatan fiskal pemerintah pusat,” jelasnya.
Ke depan, pihak kecamatan berencana memperkuat sinergi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi untuk mencari celah pendanaan alternatif dan memastikan roda pelayanan tetap berjalan.
“Dengan segala keterbatasan yang ada, kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk lebih kreatif dan adaptif,” kuncinya. (Adv/DiskominfoKukar)