Mahakama.co.id – DPRD Kota Samarinda menyoroti persoalan anak jalanan yang masih menjadi tantangan serius dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2025. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronie, menegaskan perlunya pendekatan komprehensif dan alokasi anggaran khusus dari pemerintah untuk menangani anak jalanan secara efektif dan berkelanjutan.
Menurut Novan, keberadaan anak jalanan yang masih berseliweran di berbagai titik strategis kota tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berdampak negatif pada penilaian KLA Samarinda. Ia menekankan bahwa penanganan harus melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Satpol PP, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Dinas Perhubungan secara terpadu. “Setiap OPD punya peran penting dalam penanganan ini agar hasilnya optimal dan tidak hanya bersifat sementara,” ujarnya.
DPRD Samarinda juga mendorong pemerintah untuk memperkuat fasilitas pendukung seperti rumah singgah dan menyediakan anggaran yang memadai guna pembinaan anak jalanan. Novan mengingatkan bahwa penindakan tanpa pembinaan yang berkelanjutan hanya akan membuat anak-anak tersebut kembali ke jalanan. Ia menegaskan pentingnya strategi jangka panjang yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, agar anak jalanan dapat diberdayakan dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Selain itu, DPRD mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang langsung kepada anak jalanan atau pengemis sebagai upaya menghilangkan kebiasaan yang dapat memperparah masalah sosial ini. Novan menilai bahwa penanganan anak jalanan adalah tanggung jawab kolektif yang memerlukan sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu Samarinda mencapai target KLA 2025 sekaligus menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak-anak. DPRD Samarinda terus mengawasi dan mendorong realisasi program penanganan anak jalanan agar memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan. (adv)
