Mahakama.co.id – Komitmen Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menekan angka stunting membuahkan hasil membanggakan. Lewat berbagai program strategis, Kukar berhasil mencatat penurunan prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Timur, yakni hingga 14,3 persen pada 2024.
“Ini adalah bentuk investasi besar untuk masa depan bangsa. Pencegahan stunting bukan sekadar tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” ujar Plt Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris Suherdiman, di Tenggarong, Jumat (5/7/2025).
Yuliandris menegaskan, Dinsos Kukar menjadi ujung tombak dalam pengentasan stunting melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Upaya tersebut dikombinasikan dengan edukasi gizi, identifikasi keluarga rentan, hingga penguatan koordinasi lintas sektor.
“Penurunan ini dicapai berkat kerja sama banyak pihak, mulai dari tenaga sosial di lapangan, sektor kesehatan, hingga masyarakat. Kami juga melakukan evaluasi dan monitoring berkala untuk memastikan program berjalan efektif,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dinsos juga melakukan berbagai inovasi. Pelatihan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaporan, serta kampanye edukatif kreatif menjadi senjata utama melawan tantangan di lapangan seperti keterbatasan SDM, akses geografis sulit, dan rendahnya kesadaran masyarakat.
Keberhasilan Kukar pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kukar yang optimistis angka stunting bisa ditekan lebih jauh lagi.
“Target kami tahun depan bisa di bawah 10 persen. Tentu ini tidak bisa dicapai tanpa komitmen semua pihak. Investasi pada pencegahan stunting adalah investasi untuk menciptakan generasi unggul di masa depan,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)