By admin
21.03.25

Sahur Bersama Warga, Rendi Solihin Tegaskan Pentingnya Kebersamaan

Ilustrasi Suasana sahur bersama warga Desa Batuah.

Mahakama.co.id – Malam masih pekat saat Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, melangkahkan kaki ke Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Sabtu (21/3/2025). Usai menghadiri nobar dan street run di Kecamatan Anggana, Rendi tak langsung beristirahat. Ia memilih melanjutkan aktivitasnya dengan menghadiri sahur bersama warga, dalam rangkaian acara bertajuk “Sahurnya Tuh di Sini”.

Kehadiran Rendi disambut hangat. Warga tampak antusias menyambut pemimpin muda mereka yang datang langsung ke tengah masyarakat saat Ramadan—bulan yang sarat makna kebersamaan.

“Pak Rendi ini beda. Beliau hadir bukan hanya saat kampanye, tapi benar-benar turun langsung, apalagi di momen sahur seperti ini. Kami bangga dan merasa diperhatikan,” kata Nurhadi, warga Desa Batuah yang ikut dalam acara tersebut.

Acara sahur bersama itu juga dihadiri oleh Camat Loa Janan, anggota DPRD Kukar, tokoh masyarakat, serta para pemuda dan ibu-ibu yang menyiapkan hidangan. Kepala Desa Batuah, Rasyid, menyebut kehadiran orang nomor dua di Kukar itu sebagai bentuk nyata kedekatan antara pemimpin dan rakyat.

“Kami sangat mengapresiasi semangat beliau yang terus hadir langsung di tengah masyarakat. Ini bukan hanya soal agenda pemerintahan, tapi bentuk nyata kepedulian,” ujar Rasyid.

Dalam sambutannya, Rendi Solihin menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan. Ia menyampaikan bahwa program Kukar Idaman akan terus diperjuangkan demi menciptakan kesejahteraan yang merata.

“Kami tidak ingin pemerintah berjalan sendiri. Semua program, termasuk Kukar Idaman, akan lebih efektif jika masyarakat terlibat langsung. Ramadan menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan itu,” kata Rendi.

Tak hanya di Desa Batuah, sebelumnya Rendi juga hadir dalam kegiatan buka puasa bersama di Kecamatan Anggana. Agenda serupa direncanakan berlanjut di Marangkayu dan Muara Badak.

Acara sahur ditutup dengan doa bersama, memperkuat ikatan spiritual dan sosial antara pemimpin dan rakyat. Momen ini menjadi gambaran bahwa kehadiran seorang pemimpin tidak hanya di kantor atau podium, tetapi juga di tengah warga yang sederhana—bahkan pada jam-jam paling sunyi seperti sahur. (Adv/DiskominfoKukar)

Trending