Mahakama.co.id – Inisiatif Presiden Prabowo Subianto, Program Makan Bergizi Gratis, dijadwalkan dimulai pada 6 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memastikan bahwa persiapan untuk pelaksanaan program di berbagai daerah telah selesai. Meski begitu, Dadan masih menahan informasi mengenai lokasi spesifik pelaksanaan program ini, menunggu laporan lebih lanjut kepada Presiden.
Program ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dan diproyeksikan menelan anggaran Rp 800 miliar per hari, dengan estimasi total anggaran mencapai Rp 400 triliun per tahun. Dadan menyebutkan bahwa investasi besar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. “Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun per hari akan digunakan untuk intervensi Makan Bergizi Gratis,” jelas Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024.
Target 3 Juta Porsi, Akan Naik Jadi 6 Juta Porsi
Pada tahap awal, pemerintah berencana menyediakan 3 juta porsi makanan bergizi per hari selama tiga bulan pertama. Mulai April 2025, jumlah porsi ini akan digandakan menjadi 6 juta per hari. Niken Gandini, dari Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, mengungkapkan bahwa program ini akan dimulai di lokasi yang lebih mudah dijangkau terlebih dahulu, namun tetap mempertimbangkan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Tantangan dan Harapan dalam Implementasi

Meski ambisius, program ini mendapatkan sorotan terkait implementasi dan anggarannya. Uji coba di SMA 70 Jakarta sebelumnya mendapat kritik karena dianggap tidak tepat sasaran. Namun, pemerintah tetap optimis bahwa program ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memberikan dampak nyata, menjadi langkah awal menuju generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas. (net/ra)