Mahakama.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengonfirmasi bahwa patung Garuda raksasa di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah berubah warna menjadi hijau. Perubahan ini disebabkan oleh proses oksidasi yang dialami material perunggu yang digunakan dalam pembuatan patung tersebut.
Proses Oksidasi yang Alami
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa hasil akhir dari oksidasi ini diharapkan mirip dengan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang juga memiliki warna hijau serupa. “Dapat dipastikan bahwa perubahan warna ini merupakan bagian dari proses alami. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pada akhirnya, perubahan warna ini akan memberikan nilai estetika yang lebih,” ungkap Basuki saat memberikan keterangan di Jakarta. Ia juga menjelaskan bahwa meski saat ini patung terlihat berbeda, perubahan ini adalah sesuatu yang wajar dan tidak mengurangi makna yang terkandung dalam simbol Garuda itu sendiri.
Makna Simbolis Patung Garuda
Dalam kesempatan yang sama, desainer patung, Nyoman Nuarta, menambahkan bahwa pemilihan material perunggu bukan tanpa alasan. “Kami ingin menciptakan sebuah simbol yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki makna mendalam. Kepala Garuda yang menghadap ke depan mencerminkan semangat pembangunan yang merata di seluruh Indonesia, bukan hanya terpusat di Pulau Jawa,” katanya.
Ikon Kebanggaan Nasional
Patung Garuda di IKN diharapkan menjadi lambang persatuan bangsa dan pengingat akan keberagaman Indonesia. Dengan komitmen untuk menggunakan material lokal yang berkualitas, PUPR bertekad menjadikan patung ini sebagai ikon kebanggaan nasional yang berdiri kokoh di masa depan. (net/ra)
