
MAHAKAMA.CO.ID – Proyek menyambungkan drainase dari kawasan perumahan Haji Saleh ke Sungai di Loa Janan, Kecamatan Loa Janan Ilir. Diharapkan penyambungan drainase ini dapat mempercepat penurunan air di pemukiman warga.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menganggarkan sebesar Rp 4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Runandar, menyampaikan bahwa tim Dinas PUPR-Pera Kaltim sedang menanti proses pembebasan atas lima bidang lahan yang dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di Perumahan Haji Saleh.
“Lahan tersebut diperlukan untuk melanjutkan kegiatan penanganan banjir, dengan kita menyambungkan drainase dari kawasan perumahan untuk sodetan menuju sungai di Loa Janan,” katanya, Minggu (11/06/2023).
Dirinya menjelaskan, proyek drainase ini, bertujuan memfungsikan saluran dari sungai di Loa Lah menuju sungai Loa Janan dengan membuat crossing di Jalan Soekarno Hatta. Kemudian dilanjutkan membuat saluran menuju sungai Loa Janan.
“Proyek itu sendiri menambah satu saluran lagi. Saat ini sudah ada saluran juga dari outlet Polder Barito menuju sungai di Loa Janan,” tutur Runandar.
Runandar menyebutkan, penganggaran sebesar Rp 4 miliar yang telah pihaknya alokasikan untuk proyek tersebut belum bisa dilaksakan karena masih menunggu pembebasan lahan dari Pemkot.
“Saya berharap untuk proses pembebasan lahan segera selesai agar proyek penyambung drainase ini bisa segera dimulai,” ucapnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk meminta rekomendasi teknis pembangunan crossing drainase.
“Semua berjalan bersamaan. Sebab, saluran itu melintasi jalan dengan status nasional,” sebutnya.
Runandar juga menyampaikan, untuk saluran sodetan memiliki lebar 6 meter dengan kedalaman rata-rata 2 sampai 2,5 meter. Untuk saluran itu, dia mengatakan, akan dibangun demgan konstruksi beton agar lebih kuat dan tahan lama.
“Dengan adanya saluran sodetan itu, kawasan Kelurahan Simpang Tiga dan Kelurahan Tani Aman bisa terbebas banjir,” tegasnya.
Namun, menurutnya efektivitasnya sebatas mengurangi debit air yang meluap ke permukiman warga.
“Kami akan tetap membenahi sungai. Sebab, saluran eksisting perlu juga penanganan karena kondisinya menyempit imbas banyaknya permukiman. Termasuk memaksimalkan sungai Loa Janan,” pungkas Runandar.(advertorial)