Mahakama.co.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkapkan bahwa Indonesia sudah siap untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), yang dibuktikan dengan keberhasilan pemerintah menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) untuk AI yang disusun oleh UNESCO.
Tiga Aspek Penting dalam RAM UNESCO
Pada acara AI for Indonesia by kumparan di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12), Nezar menyampaikan ada tiga poin penting yang ditemukan dalam RAM UNESCO. Pertama, diperlukan peningkatan konektivitas untuk menciptakan meaningful connectivity. Kedua, tantangan dalam pengembangan talenta digital di Indonesia, dengan alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan yang masih rendah. Ketiga, manajemen risiko AI, mengingat potensi bahaya yang bisa muncul, terutama di sektor keuangan.
Komdigi Berfokus pada Regulasi dan Keamanan

Komdigi berfokus pada mendukung ekosistem digital agar bisa mengadopsi teknologi AI dengan aman, melalui regulasi ketat untuk memaksimalkan manfaat dan mengurangi risiko yang ada. (net/ra)
Sumber: Kumparan