Mahakama.co.id – Rusa kutub Svalbard (Rangifer tarandus platyrhynchus), rusa terkecil di dunia, memiliki panjang tubuh hanya 1,6 meter. Hewan ini endemik di kepulauan Svalbard, Norwegia, dan dikenal dengan penampilannya yang menggemaskan, terutama pada musim dingin saat bulunya tebal dan berwarna abu-abu muda atau putih kekuningan.
Rusa kutub Svalbard memiliki ciri khas kaki pendek dan kepala kecil yang bulat. Meski tubuhnya kecil, baik rusa jantan maupun betina memiliki tanduk yang indah. Rusa jantan memiliki tanduk lebih besar yang tumbuh antara April dan Juli, sementara rusa betina menumbuhkan tanduk pada Juni dan menyimpannya sepanjang tahun.
Makanan dan Kebiasaan
Rusa kutub Svalbard adalah herbivora yang mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan. Di musim dingin, saat makanan lebih sulit ditemukan, mereka akan mencari daerah dengan salju lebih sedikit. Sebaliknya, musim panas memberi mereka banyak pilihan tumbuhan untuk mengembalikan lemak yang hilang.
Ancaman dan Upaya Konservasi

Populasi rusa kutub sempat hampir punah akibat perburuan pada awal abad ke-20, namun kini jumlah mereka di Svalbard telah meningkat dua kali lipat sejak 1989. Meski begitu, perubahan iklim dan ancaman kelaparan menjadi tantangan besar. Data 2019 menunjukkan penurunan populasi akibat musim dingin yang lebih pendek dan hujan yang membeku menjadi es, menyulitkan rusa untuk mencari makan. Para ahli ekologi terus memantau populasi rusa kutub, yang kini berjumlah sekitar 22.000 ekor, untuk melindungi mereka dari ancaman yang terus berkembang.
Rusa Kutub Svalbard tetap menjadi simbol kekuatan adaptasi di alam liar, bertahan dalam kondisi ekstrem yang dihadapi oleh hewan-hewan tundra Arktik. (net/ra)
Sumber: Kumparan