By admin
30.12.24

Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Jadi Korban Penipuan Program Makanan Bergizi Gratis

Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis. (Foto: KOMPAS.com/Hasan)

Mahakama.co.id – Puluhan pengusaha katering di Kota Kediri terjerat penipuan setelah tergiur tawaran untuk menjadi penyedia program makanan bergizi gratis. Modus ini mencatut nama petinggi TNI setempat dan menawarkan kontrak kerja sama dengan kelompok masyarakat (pokmas) di daerah tersebut. Sebanyak 72 pengusaha katering menjadi korban dengan total uang muka yang terkumpul mencapai Rp 72 juta.

Para pengusaha diminta membayar uang muka sebesar Rp 1 juta untuk mengikuti program pemerintah pusat yang dijanjikan. Namun, setelah pembayaran dilakukan, mereka tidak mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang program tersebut. Salah satu korban, NM (45), mengatakan ia tertarik dengan tawaran kontrak kerja selama 5 tahun sebagai penyedia makanan. “Kami tertarik karena ada kontrak kerja 5 tahun. Banyak ibu-ibu pemilik katering yang terdampak pandemi dan tidak memiliki pendapatan,” ujar NM.

Korban Dipaksa Bayar Uang Tambahan

Setelah membayar uang muka, para korban dipaksa untuk membayar uang tambahan hingga Rp 1 juta per pemilik katering, yang akhirnya memicu kecurigaan. Mereka tidak mendapat tindak lanjut dari pihak pokmas yang menawarkan program tersebut. Saat mencoba menemui perwakilan pokmas di rumahnya, rumah tersebut dalam keadaan kosong. “Kami sudah mencoba menemui mereka, tapi rumahnya kosong. Ibu MG yang menjadi perwakilan pokmas menjanjikan akan mengembalikan uang kami,” tambah NM.

Kasus Viral di Media Sosial

Wakil Presiden, Gibran Rakabuming saat meninjau uji coba program makan bergizi gratis di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (Foto: Dok. Sekretariat Wakil Presiden)

Salah satu korban lainnya, DH, mengaku telah menyetor Rp 2 juta dan berharap uangnya segera dikembalikan. “Kami menunggu kabar, karena dijanjikan uang kami akan dikembalikan bulan ini,” ujar DH. Kasus ini semakin viral setelah video pertemuan antara korban dan oknum pokmas beredar di media sosial. Para pengusaha katering kini berharap ada kejelasan dan penyelesaian atas kejadian ini. (net/ra)

Trending