Peneliti Olaf Lipinski dari University of Southampton menyoroti peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam memecahkan masalah terkait bahasa alien. Metode yang dikembangkan oleh Lipinski membantu menyimulasikan bagaimana bahasa bisa berkembang, serta mengatasi tantangan interpretasi dalam komunikasi yang tidak dikenal, baik untuk manusia maupun kemungkinan bahasa alien di masa depan.
Menurut Lipinski, meskipun bahasa manusia sulit untuk dilacak perkembangannya, AI dapat menyimulasikan proses evolusi bahasa melalui eksperimen yang sederhana. Dalam penelitian ini, agen AI diberikan tugas untuk saling berkomunikasi dan memecahkan masalah bersama tanpa batasan khusus, memberi gambaran tentang bagaimana bahasa berkembang di antara mereka.
Menganalisis Pola Komunikasi AI untuk Memahami Bahasa Baru
Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana agen AI belajar untuk mengasosiasikan kata dengan objek atau tindakan tertentu. Misalnya, kata “yayo” yang digunakan dalam percakapan antara agen AI dapat diartikan sebagai kata untuk “burung,” berdasarkan pengamatan pola di sekitar agen tersebut. Teknik statistik yang digunakan dalam eksperimen ini membantu peneliti untuk memahami struktur bahasa yang tidak dikenal.
Aplikasi Potensial untuk Xenolinguistik dan Teknologi Masa Depan

Metode yang dikembangkan ini tidak hanya berguna dalam studi xenolinguistik (bahasa alien), tetapi juga berpotensi meningkatkan pemahaman tentang komunikasi antara teknologi canggih. Misalnya, sistem seperti kendaraan otonom atau drone dapat memanfaatkan teknik ini untuk memperbaiki cara mereka berinteraksi, sekaligus meningkatkan teknologi AI seperti ChatGPT atau Claude. (net/ra)
Sumber: Kumparan