By admin
26.12.24

Kerukunan Natal di Jakarta, Umat Kristiani dan Muslim Tunjukkan Toleransi Beragama di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Umat Katolik pada Misa Natal di Gereja Katedra, Jakarta. (Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO)

Mahakama.co.id – Perayaan Natal di Jakarta pada Rabu (25/12/2024) diwarnai dengan momen kerukunan antar umat beragama. Suara doa umat Kristiani yang menggema dari Gereja Katedral terdengar hingga Masjid Istiqlal, yang berseberangan letaknya. Namun, hal itu tidak mengganggu umat Islam yang sedang beribadah di masjid tersebut.

Ketika azan berkumandang dari Istiqlal, umat Kristiani yang sedang merayakan Natal pun tetap melanjutkan ibadah mereka dengan khidmat. Tidak ada saling ganggu, hanya kedamaian yang tercipta di tengah keragaman.

Toleransi Beragama Terwujud di Kehidupan Sehari-hari

Kerukunan antar umat beragama terlihat jelas ketika beberapa umat Kristiani yang selesai merayakan Misa Natal berjalan menuju Masjid Istiqlal untuk mengambil kendaraan yang diparkirkan di lahan parkir masjid. Beberapa dari mereka bahkan memanfaatkan fasilitas masjid, seperti toilet, dengan ramahnya. Tidak ada larangan dari pihak masjid, dan suasana tetap harmonis.

Salah seorang jemaat Gereja Katedral, Sadro (71), merasa sangat senang dengan bantuan parkir yang diberikan oleh pengurus Masjid Istiqlal. Baginya, ini merupakan bukti nyata dari toleransi beragama yang terjalin dengan baik di Indonesia.

Kehidupan Antar Umat Beragama yang Harmonis di Indonesia

Suasana Masjd Istiqlal, ketika Kabid Peribadatan Masjid Istiqlal, Bukhori Sail menyampaikan penjelasan kepada peserta Forum Internasional Humanitarioan Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO)

Bukan hanya saat Natal, fasilitas parkir di Masjid Istiqlal memang sering dimanfaatkan oleh umat Kristiani yang menghadiri Misa di Gereja Katedral, mengingat terbatasnya lahan parkir di gereja. Natali (28), salah seorang jemaat gereja, mengaku merasa lebih aman memarkirkan mobil di masjid dibandingkan di pinggir jalan.

Dengan sikap saling menghargai ini, mereka merasa beruntung bisa hidup di Indonesia, negara dengan kehidupan beragama yang rukun dan damai. (net/ra)

Trending