Mahakama.co.id – Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara mengenai pembatalan pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta, yang sempat menjadi perbincangan hangat. Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kabar tersebut dari ajudannya, Syarif. Menurutnya, karya-karya seni seorang seniman merupakan bentuk dari aspirasi politik yang harus dihargai.
Dalam pernyataannya, Jokowi menegaskan pentingnya menghargai kreativitas seniman, apapun bentuknya. Sebagai negara demokrasi, Indonesia seharusnya mendukung kebebasan berekspresi, termasuk dalam seni. Jokowi juga menyatakan tidak mempermasalahkan jika ada lukisan yang dianggap mirip dengannya.
Kontroversi di Balik Pembatalan
Sebelumnya, pameran lukisan Yos Suprapto mendapat sorotan karena lima karya lukisannya tiba-tiba diminta untuk diturunkan. Hal ini memicu perdebatan antara seniman dan kurator pameran. Yos menyatakan bahwa permintaan tersebut merusak narasi dari tema pamerannya yang berfokus pada kedaulatan pangan.
Tanggapan Kurator

Kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo, memberikan penjelasan mengenai permintaan penurunan lukisan tersebut. Ia menganggap dua karya Yos tidak sesuai dengan tema pameran dan dapat merusak pesan yang ingin disampaikan. Namun, Yos tetap menegaskan bahwa pembatalan ini merupakan bentuk tindakan represif yang tidak menghargai kebebasan seni. (net/ra)