Mahakama.co.id – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai pengguna artificial intelligence (AI) terbanyak di dunia.
Menurut data dari Writer Buddy (2022-2023), Indonesia mencatat 1,4 miliar kunjungan ke platform AI, di bawah Amerika Serikat (5,5 miliar) dan India (2,1 miliar). Data ini menunjukkan besar antusiasme dan potensi AI di kalangan masyarakat.
Peran AI dalam Kehidupan
Meutya menekankan bahwa AI merupakan alat bantu, bukan pengganti pekerjaan manusia. Ia mengibaratkan manusia dan AI seperti pilot dan co-pilot. Kunci keberhasilan adalah kemampuan beradaptasi dan berpikir kritis.
Peluang Besar Dari AI

Meutya menekankan pentingnya mengasah kemampuan berpikir kritis dan memanfaatkan AI secara efektif. “Kita harus banyak bertanya dan memahami cara kerja AI untuk menguasainya,” ujarnya. (net/ra)