By admin
08.12.22

Sarjana Tak Cukup Sekadar Teori, Perlu Belajar dari Pengalaman Bekerja di Lapangan

MENAMBAH ILMU. Selain teori di kampus, mahasiswa juga perlu mendapatkan ilmu dari dunia kerja. (DOK/SAPOS)

GUNUNG KELUA. Untuk mendapatkan ilmu tak cukup hanya mengandalkan teori yang berada di institusi formal, namun di tengah persaingan dunia kerja saat ini juga perlu menggali ilmu yang berasal dari praktisi yang sudah berpengalaman di lapangan. Hal inilah yang tengah dibangun oleh Universitas Mulawarman dari Fakultas Teknik Program Studi (Prodi) Pertambangan.

Melalui Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP), seminar nasional kegiatan menjadi agenda rutin yang digelar setiap dua tahun sekali, untuk memberikan bekal para mahasiswa yang nantinya juga akan terjun ke dunia kerja. Sedikitnya gelaran seminar sudah empat kali dilakukan tahun ini yang menjadi salah satu rangkaian Pekan Ilmiah Tambang (PIT).

Menurut Ketua Harian HMTP, M Dwi Trio Susanto, sebagai mahasiswa ia menyadari bahwa ke depannya memang diperlukan SDM yang berkualitas, untuk bisa memasuki dunia pekerjaan. Sehingga diperlukan wadah yang bisa memberikan wawasan bagi para mahasiswa sebelum benar-benar terjun di dunia kerja.
“Termasuk kompetisi juga kami lakukan untuk menambah wawasan terhadap teman-teman yang ada di dalam himpunan,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Panitia Riski Sukirno mengatakan seminar yang baru saja dilakukan memang sangat penting bagi mahasiswa khususnya jurusan teknik pertambangan, agar ke depannya para sarjana teknik memiliki gambaran, salah satunya bagaiamana menjadi mine planner atau perencana kegiatan pertambangan yang dikaitan dengan regulasi yang ada di pemerintah.

“Karena baik dari mine planner juga perlu menyesuaikan dengan regulasi yang ada, makanya kami mengundang salah satu mine planner di perusahaan tambang serta inspektur tambang yang menjelaskan regulasi di pemerintah,” tuturnya.

Ke depannya beberapa mahasiswa dari universitas lain juga akan diundang diantara Universitas Lambung Mangkurat dari Banjarmasin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Mataram dan Universitas Kutai Kartanegara.

Terpisah mewakili Kepala Prodi Teknik Pertambangan, Agus Winarno mengatakan dari kampus memang sangat berharap bahwa para lulusan teknik benar-benar bisa berkontribusi dalam dunia pekerjaan. Terlebih di dunia pertambangan yang sudah di depan mata, sehingga tak sulit bagi para perusahaan untuk merekrut mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja.

“Sehingga mahasiswa tidak hanya mendapat teori di kampus, namun mereka juga mendapatkan informasi langsun dari praktisi yang bekerja di lapangan. Karena sudah banyak alumni kami bekerja di berbagai perusahaan tambang baik di dalam daerah, luar daerah seperti Freeport bahkan sampai menjajal ke Australia,” pungkasnya. (hun/nha)

Trending