Mahakama.co.id – Berbagai rumor mengenai keadaan darurat di China akibat wabah penyakit pernapasan seperti influenza A dan HMPV semakin tersebar di media sosial. Namun, hasil penelusuran menunjukkan bahwa hingga kini tidak ada sumber resmi yang menyatakan bahwa China berada dalam keadaan darurat terkait wabah ini.
Pemerintah China sendiri mengonfirmasi bahwa saat ini negara tersebut sedang mengalami puncak musim penyakit pernapasan. Kan Biao, Kepala Institut Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) China, menjelaskan dalam konferensi pers bahwa penyakit seperti flu, rhinovirus, human metapneumovirus (HMPV), dan pneumonia mycoplasma adalah yang paling banyak ditemukan di rumah sakit saat ini.
Infeksi Flu Diperkirakan Terus Meningkat
Kan menyebutkan bahwa infeksi flu diperkirakan akan terus meningkat, sementara kasus infeksi rhinovirus dan pneumonia mycoplasma cenderung menunjukkan penurunan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa penyebaran patogen pernapasan musim dingin kali ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan puncak musim sebelumnya.
COVID-19 dan Norovirus Dalam Kondisi Terkendali
Selain itu, meskipun infeksi norovirus, yang menyebabkan muntah dan diare, mengalami peningkatan sejak September 2024, Kan memastikan bahwa puncaknya akan berlangsung selama dua bulan mendatang. Mengenai COVID-19, Kan menegaskan bahwa tingkat infeksi berada pada level yang sangat rendah.
Prediksi Musim Penyakit Akan Berlangsung Hingga Maret 2025

Kan juga menjelaskan bahwa meskipun musim penyakit ini cukup tinggi, China tidak menghadapi keadaan darurat. Ia memperkirakan penyakit-penyakit ini akan terus beredar hingga musim semi yang dimulai pada akhir Maret 2025. (net/ra)